Monday, October 5, 2015

Belajar Silat Berarti Belajar untuk Mengendalikan Diri Sendiri

Setelah Silat diistihar sebagai seni bela diri rasmi negara Malaysia, aku sebagai seorang cikgu berasa bersyukur terhadap pencapaian ini. Tahniah kepada para pejuang yang berusaha memartabatkan seni silat ini.

Sebagai penuntut dalam pelajaran silat, aku bukanlah contoh terbaik bagi menggambarkan keberkesanan kaedah pendidikan silat ini. Bagi yang pernah berjumpa dengan aku, pasti mengenal keburukkan aku. Tetapi percayalah, itu adalah terbaik yang dapat aku capai berbanding jika aku tidak di didik dalam silat.

Segala kelemahan dan keburukkan aku yang memberi kesan kepada manusia lain, aku dahulukan dengan memohon maaf. Sesungguhnya, kebenaran yang aku salah aku tidak akan menegakkan benang yang basah. Kalau aku salah, aku jua akan menanggungnya. Kepada yang pernah aku zalimi aku memohon ampun dan maaf. Semoga Allah memberikan segala kebaikkan kepada mereka yang aku pernah zalimi.

Perjalanan hidup ini nampak jauh mungkin makin hampir ke destinasi aku untuk melalui pula alam lain. Maka, dikesempatan di atas dunia ini aku sedaya upaya berusaha membantu pejuang-pejuang persatuan silat khususnya PSSCM dalam memartabatkan seni silat sebagai teras budaya bangsa yang bersendi syarak.

Aku bersilat bukan kerana silat.
Aku bersilat kerana Agama
Aku bersilat bukan kerana silat
Aku bersilat kerana Allah.

Ya Allah, makbulkan permintaan hambaMu ini.

Ini adalah satu coretan perspektif yang baik berkenaan pendidikan silat.....





Jun 2012 oleh luri.
Belajar Silat Berarti Belajar untuk Mengendalikan Diri Sendiri
oleh: Gede Agus Bramanta, 24, Mataram
( Juara Harapan Lomba Penulisan Artikel Silat )

Silat sudah cukup dikenal di masyarakat Indonesia. Mendengar kata "silat" pastinya identik dengan figur jagoan. Langsung terbayang mengenai pertarungan kemudian ditentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah. Tapi benarkah hanya seperti itu? Ternyata tidak. Banyak hal yang bisa kita pelajari dari ilmu silat. Tidak hanya jurus-jurus hebat atau teknik-teknik bertarung yang membuat kita mampu membela diri dan bisa menjadi jagoan. Belajar silat tidak hanya sekedar belajar memukul, menendang, menangkis ataupun mempertahankan diri dari lawan.

Semua ilmu bela diri yang baik tentunya menuntun kita untuk berada di jalan kebenaran dalam menerapkan ilmu yang telah kita dapatkan. Silat pun demikian. Selain latihan fisik, ilmu silat mengajarkan kita banyak nilai-nilai luhur dan kebaikan, salah satunya adalah pengendalian diri. Pengendalian diri sangatlah penting dimiliki oleh setiap individu.
Pengendalian diri membuat setiap orang berpikir dengan akal sehat dalam menghadapi sesuatu.

Ketika seseorang mampu mengendalikan emosinya, tentu kesulitan ataupun hal-hal buruk yang sedang dihadapinya akan tersikapi dengan hati yang tenang. Dalam keadaan tenang tersebut, jalan keluar dalam suatu masalah akan mudah untuk didapat. Kembali lagi tentang silat yang mengajarkan kita untuk lebih mengendalikan diri. Orang-orang pastinya ada yang bertanya. Bagaimana bisa? Apa hubungannya? Bagaimana caranya? Memangnya bisa? Dan masih ada banyak pertanyaan lagi bagi mereka yang memang belum pernah belajar silat dan merasakan manfaatnya.

Secara tidak disadari, belajar bela diri tidak hanya untuk melatih fisik, melatih kekuatan, ketahanan, keseimbangan, ataupun ketangkasan kita. Namun, berlatih ilmu bela diri, dalam hal ini berlatih silat, juga membantu melatih jiwa dan pribadi kita. Hal tersebut juga sangat penting sehingga membuat kita kuat secara fisik dan jiwa. Sesuatu yang baru dipelajari pastinya butuh kesabaran dan ketekunan agar segera berhasil.

Belajar silat pun, pada awalnya harus dengan niat yang baik. Kadang orang berpikir belajar silat sepertinya berat dan sulit. Tapi bagi mereka yang sudah berniat, apalagi memang dengan niat yang baik, tentunya semua akan terasa lebih mudah dan menyenangkan. Secara teknis, mengawali belajar ilmu silat adalah diajarkannya prinsip dan nilai luhur silat.

Masing-masing pengajar ilmu silat pasti akan memberikan hal tersebut terlebih dahulu agar murid-murid yang belajar nantinya benar-benar punya tujuan yang baik. Dari memperkenalkan dan memberi pengantar tentang silat, kita akan mulai diajarkan teknik-teknik yang mendasar dari geakan-gerakan yang sederhana. Dalam istilah ilmu silat, sering kita kenal dengan istilah jurus-jurus silat.

Pengajar silat mengajarkan kita dari jurus-jurus yang mudah dulu. Itupun kita harus mantap dulu pada suatu tingkatan, baru bisa melanjutkan ke tahap berikutnya. Dari situlah sebenarnya secara tidak langsung, kita sudah dilatih dan belajar untuk mengendalikan diri.

Kenapa? Coba kita berpikir sejenak. Yang namanya belajar, pastinya butuh waktu. Butuh kesabaran untuk melakukan segalanya hingga benar-benar bisa dan berhasil. Belajar ilmu bela diri, dalam hal ini belajar silat, tentunya perlu rutinitas yang teratur dan disiplin. Kita berlatih, tentunya tidak mungkin langsung bisa, terlebih lagi jika kita memang benar-benar baru pertama kali mengikuti pembelajaran ilmu bela diri silat.

Hari pertama kita akan dikenalkan dengan dunia silat secara umum. Selanjutnya kita mulai diajarkan jurus-jurus. Memukul, menandang ataupun bertahan. Hari berikutnya, jika kita masih belum mampu menguasai yang diajarkan, maka akan terus dilatih berulang-ulang hingga kita bisa. Di situlah letak pengandalian diri kita dibentuk. Kesabaran kita diuji, emosi dan egois kita yang ingin cepat bisa juga diuji. Tidak semua orang akan tahan dengan rutinitas yang sama dan monoton.

Ketika kita belajar silat dan harus mengulangi jurus-jurus yang sama karena kita memang belum mahir hingga beberapa kali latihan, pastinya ada perasaan bosan. Kadang kalau sudah suntuk, pastinya jadi kesal, marah, protes bahkan berhenti belajar. Namun, orang yang benar-benar tekun dan mengerti makna belajar ilmu bela diri, dalam hal ini silat, pasti akan memilih sabar dan tetap berlatih.

Berusaha sabar inilah yang mengajarkan kita mengandalikan diri. Kita akan terlatih untuk tetap fokus, mengendalikan egois kita yang ingin segera jadi hebat tanpa menghiraukan proses belajar yang sebenarnya.

Ketika kita terus berlatih dan berlatih tanpa ada perasaan yang emosional, silat akan menjadi menyenangkan. Dengan pikiran tenang dan hati yang bersih, silat akan membantu kita menjadi kuat secara fisik dan mental. Walaupun belajar silat prosesnya panjang, jika direnungi dengan baik maka proses itulah yang mengajarkan kita banyak hal.

Selain kesabaran dalam mempelajarinya, dalam silat kita juga diajarkan untuk bertarung dengan hati yang bersih. Jadi, terhadap lawan pun harus mengasihi. Lagi-lagi pelajaran pengendalian diri kita dapatkan disini. Ketika kita sudah mampu menguasai jurus-jurus hebat silat, kita selalu diingatkan oleh pengajar supaya tidak sombong dan tidak pamer sehingga terkesan sok jagoan. Ilmu silat kita dapatkan hendaknya di gunakan dengan bijak.

Ketika berkelahi, kebanyakan orang pastinya menganggap lawan adalah satu-satunya yang menjadi fokus. Bagi orang yang mengandalkan emosi, dalam pikiran yang ada hanyalah keinginan untuk mengalahkan lawan, menumbangkannya dan akhirnya kita menang mutlak. Kebanyakan kejadian seperti itulah yang kita ketahui kalau sedang terjadi perkelahian. Silat memang mengajarkan kita untuk melindungi diri. Kita dibekali dengan jurus-jurus untuk bertahan bahkan melawan orang-orang jahat. Tapi, ilmu silat juga mengajarkan kita untuk menghadapi perkelahian dengan tenang. Pastinya pangajar silat yang baik akan mengajarkan muridnya untuk tetap berpikir bijak dalam menghadapi masalah atau situasi buruk apapun yang ada di depan mata.

Dengan terbiasa belajar ilmu bela diri, dalam hal ini silat, kita tidak akan gegabah langsung berkelahi dengan musuh. Kita diajar untuk sabar, berbicara dengan kepala dingin karena siapa tahu situasi yang buruk tersebut dapat terselesaikan dengan baik. Bahkan, bisa saja perkelahian tidak akan terjadi. Jurus-jurus silat yang diajarkan pada kita tentunya harus digunakan jika memang dalam keadaan yang sangat terdesak. Ilmu bela diri, termasuk silat, pastinya mengajarkan kita untuk bisa mengendalikan emosi kita ketika sedang ada dalam situasi perkelahian. Kalau masih bisa dibicarakan baik-baik, tentunya tidak perlu sampai harus berkelahi. Kalau pun terpaksa berkelahi, kita yang seandainya sudah belajar silat, pastinya akan bertarung seperluny. Dalam hal ini bertarung bukan untuk mengalahkan lawan tapi menyadarkan lawan. Tidak ada gunanya kekerasan.

Bisa kita ketahui dengan jelas bahwa belajar ilmu bela diri, dalam hal ini belajar silat, berarti kita juga belajar untuk mengendalikan diri. Kita jadi terbantu untuk mengahadapi situasi apapun dengan pikiran tenang dan tidak hanya mengikuti emosi dan nafsu kita. Terkait dengan peran kita di dalam kehidupan, baik sebagai individu maupun manusia yang punya hubungan dengan lingkungan sekitar kita, belajar ilmu silat juga sangat membantu untuk menjadikan kita sebagai pribadi yang baik.

Misalnya, jika kita sebagai pelajar. Bisa dibayangkan bagaimana dunia pelajar sekarang ini. Energik dan dinamis. Banyak hal yang dilalui. Mulai dari kegiatan rutin belajar di sekolah yang terkadang membuat jenuh otak. Belum lagi pergaulan yang ada. Kadang bisa banyak memiliki teman, tapi kadang selisih paham bisa terjadi hanya karena lonjakan emosi dan diri yang labil. Kalau sudah begitu, yang namanya saling bertengkar ataupun saling menyalahkan pasti mudah sekali terjadi. Untuk melewati itu semua, alangkah baiknya jika kita mengikuti kegiatan-kegiatan yang dapat membantu dan melatih diri kita agar lebih sabar. Berlatih silat tentunya bisa dijadikan salah satu pilihan.

Belajar silat bisa diikuti oleh semua kalangan. Bahkan orang dewasa yang punya tingkat stres lebih tinggi dari pada pelajar, seperti yang dicontohkan sebelumnya, sangatlah baik jika mau berlatih silat. Dunia kerja pastinya lebih keras. Atasan yang menyebalkan ataupun rekanan kerja yang kadang tidak sejalan, semua itu adalah hal yang sering terjadi di dunia kerja saat ini. Untuk melewati itu semua, tentunya perlu kegiatan yang dapat membentuk pribadi kita menjadi pribadi yang bijak. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, dengan belajar silat tidak hanya untuk melindungi diri, tapi juga kita diajarkan untuk lebih bisa menahan emosi.

Sehingga serumit atau seberat apapun suatu keadaan, kita akan tenang menghadapinya. Dari uraian-uraian yang sudah terpaparkan, jelas menunjukkan bahwa silat tidak hanya sekedar pukulan, tendangan, pertahanan, ataupun jurus-jurus hebat. Ada yang lebih penting dan lebih bermakna dari itu. Belajar silat berarti kita juga belajar untuk mengendalikan diri kita sendiri. Belajar silat berarti mengajarkan kita juga untuk tidak egois dan harus bisa mengendalikan emosi. Jadi, jangan pikir belajar silat hanya untuk menjadi jagoan hebat, tapi juga menjadi jagoan yang bijaksana.

satu lagi artikel yang aku buat di sini
http://www.silatcekak.org.my/johor/V2/index.php/buletin/67-seni-silat-sebagai-sebuah-institusi-pendidikan

No comments:

Qasyira Noristiqa

Zaman baru nak up dulu, antara band yang cuba dibuat adalah Qasyira Noristiqa yang berpusatkan vibe ekspresi lirik dari Enal dengan susunan ...